Pedih yang Kembali #4

“Kenapa turun?” tanya Joshua ketika melihatku turun di ujung tangga.
“Menurutmu?” Aku menghiraukan pertanyaan Joshua, lalu menuju meja kerja, kemudian menyalakan PC.
“Istirahatlah, Faith. Tidak perlu bekerja dulu.” Joshua mendekatiku, kemudian tiba-tiba merebut mouse yang kupakai, lalu men-shut down PC yang baru saja kunyalakan. Aku hanya bisa mendengus kesal.
“Kau menyebalkan, Josh.”
Joshua hanya terkekeh saat melihat bibirku mengerucut. Ia mengacak pelan rambutku yang kemudian kutepis karena melihat ekspresi Keyna yang terlihat cemburu. Keyna memang cemburuan ketika Joshua dekat dengan perempuan mana pun, tak terkecuali aku, sahabatnya sendiri. Aku berusaha mengembangkan senyum, berharap Joshua mau pun Keyna tidak mengkhawatirkanku.
“Ini daftar klien baru kita hari ini. Sebenarnya ada meeting untuk besok, tetapi aku undur lusa mengingat kau tidak sehat hari ini, Faith. Bagaimana? Apakah perlu aku undur beberapa hari lagi?” Vira menyerahkan beberapa lembar kertas kepadaku dan Keyna bergantian.
“Sudah kukatakan, aku baik-baik saja. Meeting sekarang juga aku sanggup.” Aku terkekeh disambut sentilan jari Joshua di keningku.
“Baik-baik apanya?”
“Sebenarnya, aku penasaran apa hubunganmu dengan Hyden,” ujar Vira tiba-tiba yang membuat aku hampir tersedak.
“Melihat betapa khawatirnya dia padamu, perhatiannya yang tidak bisa dibilang biasa saja, aku pikir, ia punya perasaan khusus padamu. Kenapa kalian tidak jadian saja?” tambah Vira sambil mengambil tas yang ia letakkan di atas lemari kabinet.
Aku menelan ludah dengan susah payah sementara Joshua dan Keyna cekikikan mendengar kata-kata Vira.
“Atau jangan-jangan … kalian memang sudah jadian?” tebak Vira.
“Kepo!” jawabku sambil tertawa hambar.
Vira sebagai orang luar saja mengira Hyden punya perasaan lebih padaku. Jadi, apakah salah jika aku juga merasa perhatian Hyden itu tidak seperti perhatian seorang sahabat? Apakah salah jika aku merasa ia juga jatuh cinta padaku?

0 komentar:

Posting Komentar

 

PIEXAWORLD Published @ 2014 by Ipietoon